Press "Enter" to skip to content

Persiapkan Diri Meraih Derajat Taqwa di Bulan Ramadhan

Social Media Share

Kajian Subuh
Masjid Jami Attaqwa Komp. DepKes Pondok Labu
Tema “Meraih Nilai Taqwa Ramadhan”
Ustadz Shofyan Hadi MA
21 Januari 2024 / 9 Rajab 1445

SURAT Al Baqarah ayat 183 jelas menyatakan perintah sekaligus petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada umat Islam, yaitu kepada siapa saja yang ingin memperoleh derajat tertinggi di sisi Allah, yaitu muttaqin. Maka, laksanakan perintah dan petunjuk Allah dalam ayat itu dengan sebaik-baiknya di dalam bulan Ramadhan.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (Surat Al Baqarah ayat 183)

Ustadz Shofyan Hadi MA memberi kiat khusus bagaimana kita bisa memperoleh derajat taqwa di dalam bulan Ramadhan.

“Maka tamu yang agung (bulan Ramadhan) yang akan kita jumpai ini harus betul-betul kita siapkan, untuk meraih nilai-nilai taqwa di bulan Ramadhan. Artinya perintah Ramadhan ini bisa menjadikan hamba menjadi orang yang bertaqwa. Bagaimana caranya? Semua perintah Allah harus kita bilang Samina wa atho’na. Kami dengar dan kami akan taati,” ucap Ustadz Shofyan Hadi MA dalam Kajian Subuh dengan tema ‘Meraih Nilai Taqwa Ramadhan’ di Masjid Jami Attaqwa Komp. Depkes Pondok Labu, Cilandak, pada 9 Rajab 1445 Hijriyah bertepatan dengan 21 Januari 2024.

Oleh karenanya, Ustadz Shofyan Hadi menekankan pentingnya umat Islam menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Apa saja persiapannya.

Ustadz Shofyan Hadi MA . (Foto: narasipos.com)

Pertama, Berdoa.

“Yang pertama tentunya adalah berdoa. Berdoalah seperti yang Allah sampaikan waqaala rabbukumu ud’uunii astajib lakum inna alladziina yastakbiruuna ‘an ‘ibaadatii sayadkhuluuna jahannama daakhiriina,” terang Ustadz Shofyan.

Ayat tersebut termaktub dalam Surat Al-Mu’min Ayat 60 yang artinya,
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.

Selain perintah Allah di dalam Quran, menurut Ustadz Shofyan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga berdoa kepada Allah dalam rangka menyiapkan diri sebaik-baiknya menyambut bulan Ramadhan.

Sebagaimana doa yang banyak kita dengar. Begitu pentingnya bulan Ramadhan, menurut Ustadz Shofyan, Nabi Muhammad sudah berdoa sejak bulan Rajab.

Doanya yaitu: Allahumma Bariklana Fi Rajaba Wa Sya’Bana Wa Balighna Ramadhan”. Artinya: “Yaa Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”

Menurut Ustadz Shofyan, doa ini mengandung Hasanatan Kamilatan, yaitu kebaikan kalimat yang sempurna. “Artinya, kalau seandainya kita nggak sampai di bulan Ramadhan tapi sudah Allah catat bahwa kita sudah dapat melaksanakan kebaikan di bulan Ramadan,” urai Ustadz Shofyan.

Kedua, Niat Beribadah karena Allah.

Lalu yang selanjutnya yang harus kita siapkan adalah niat mengharap rido hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Yakni kita hadirkan niat kita bahwa betul-betul akan memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan.

“Innamal a’malu binniyat. Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya (Hadis Bukhari dan Muslim). Segala sesuatu itu diawali dari niat. Sesungguhnya amalan apapun kalau enggak ada niatnya maka tidak ada catatan kebaikan di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ucap Ustadz Shofyan.

Menurut Ustadz Shofyan, di sejumlah literasi yang tertuang dalam hadis abi menuebytkan barang siapa di antara mereka yang dia sudah menyiapkan satu kebaikan maka Allah telah mencatat niat baiknya baginya satu kebaikan.

“Nah lalu kemudian dia tidak dapat melaksanakan kebaikan itu, sudah tercatat sebagi sebuah amal kebaikan. Artinya kita ini sudah niat untuk bisa beribadah di bulan Ramadhan,” terang Ustadz Shofyan.

Ketiga, Perbanyak Istighfar.

Ustadz Shofyan menekankan pentingnya memperbanyak istighfar, memohon ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala ini yang dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadhan.

“Persiapan-persiapan kita seperti di bulan Rajab ini sebaiknya kita mulai dari sekarang maka akan menjadi kebiasaan ketika menjalani ibadah di bulan Ramadhan. Karena sesuai kodratnya, kita ini banyak berbuat dosa.”

“Maka siapa yang terbaik melakukannya? Yakni orang-orang yang terbaik melakukan perbuatan dosa tadi adalah dengan menyegerakan bertaubat kepada Allah. Sehingga di bulan Ramadhan, InSya Allah, nanti Allah Subhanahu wa ta’ala akan dimudahkan semua ibadah yang kita lakukan,” imbuhnya.

Iapun mencontoh Nabi Muhammad yang juga memperbanyak istighfar dalam rangka persiapan menyambut bulan Ramadhan.

Rasulullah yang sudah mendapat kemuliaan Ma’shum (suci dari berbuat dosa atau terpelihara dari berbuat dosa, kesalahan, dan kekeliruan, menurut Ustadz Shofyan masih memohon ampunan kepada Allah.***

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *