Press "Enter" to skip to content

Siswa Siswi SD Strada Bhakti Wiyata I Bekasi Dibekali Pemahaman Rumah Ibadah Pura

Social Media Share

BEKASI, NP– Dalam rangka pelaksanaan program Studi Lapangan, SD Strada Bhakti Wiyata I Bekasi mengadakan kunjungan ke tempat-tempat ibadah. Salah satunya ke Pura Agung Tirta Bhuana Bekasi pada Rabu (30/10/2024).

Kegiatan dilakukan sekolah untuk mewujudkan misi sekolah Strada yang pertama, yaitu menyelenggarakan pendidikan yang unggul bagi kaum muda agar berkembang menjadi pribadi yang cerdas, peduli, berkarakter mandiri dan cinta tanah air.

Sebanyak 153 murid yang terdiri dari 78 murid kelas 1 dan 75 murid kelas 4 ini berkumpul sekitar oukul 7.30 WIB di Wantilan yang berada di Jaba Sisi atau Kanista Mandala.

Mereka didampingi oleh 5 guru dan beberapa orang tua. Kehadiran mereka disambut baik oleh Sekum (Sekretaris Umum) Banjar SDHD (Suka Duka Hindu Dharma) Bekasi, I Nyoman Kusuma, Ketua Humas dan Hubungan Antar Lembaga Banjar SDHD Bekasi, Ketut Gunarta, dan Pinandita Pura, Jero Gede Dwija I Nyoman Sumadia.

Ketua Humas dan Hubungan Antar Lembaga Banjar SDHD Bekasi, Ketut Gunarta, memberikan pemahaman mengenai Pura, pembagian area Pura, serta perlunya berpikir, berkata dan berbuat baik selama berada di Pura. Setelah itu Ketut Gunarta bermaksud mengajak 3 murid untuk diajarkan gerak dasar atau agem tari Bali, namun karena para murid sangat antusias, 10 siswi bersedia naik ke atas panggung untuk belajar agem tari Bali tersebut.

Sedangkan Sekum Banjar SDHD Bekasi, I Nyoman Kusuma, memberikan penjelasan mengenai sejarah berdirinya Pura hingga akhirnya diresmikan pada 23 Maret 1991 oleh Bupati/Kepala Daerah Tingkat II Bekasi, H. Suko Martono.

Kemudian, Pinandita Pura, Jero Gede Dwija I Nyoman Sumadia memberikan informasi mengenai salam dari 6 agama yg diakui di Indonesia serta nama tempat-tempat ibadahnya. Selain itu juga Pinandita memberikan penjelasan mengenai 3 kerangka dasar Agama Hindu, yakni Tattwa atau Filsafat, Susila atau Etika dan Upacara atau Ritual. Contohnya, ritual dalam membangun Pura sebagai tempat ibadah umat Hindu, diperlukan adanya beberapa jenis logam dalam peletakan batu pertama untuk aura kesucian Pura.

Usai diberikan pemahaman dasar, 153 murid yang tergabung dalam 4 kelas, yakni kelas 1 A dan 1 B serta kelas 4 A dan 4 B, secara bergantian memasuki Madya Mandala dan Utama Mandala. Sebelum memasuki Madya Mandala, mereka membuka sepatu terlebih dahulu, kemudian diberi percikan air suci atau Tirta Amrta oleh Pinandita, sebagai salah satu syarat untuk memasuki Madya dan Utama Mandala. Kemudian Pinandita mengikatkan Selendang atau Senteng. Karena jumlah selendang terbatas, maka diwakili oleh 2 murid saja, yakni 1 Siswa dan 1 Siswi.

Dalam area Madya Mandala atau Jaba Tengah terdapat Bale Kulkul, Arca Dewa Ganesha dan Kori Agung (2 Pintu untuk masuk dan keluar, serta 1 pintu di tengah untuk Pengiring Pekuluh saat Ulang Tahun Pura atau biasa disebut Pujawali atau Piodalan).

Dalam area Utama Mandala atau Jeroan, Pinandita Pura, Jero Gede Dwija I Nyoman Sumadia menjelaskan adanya Bale Pawedan, Bale Pesantian, Pelinggih Anglurah, Padmasana, Bale Pepelik dan Pelinggih Taman Sari atau Beji.

Radit, Rere dan murid lainnya mengatakan bahwa mereka baru pertama kali mengunjungi Pura dan merasa senang.

Hal senada juga disampaikan oleh Novi, salah satu orang tua murid, Ia mengatakan bahwa ini pertama kalinya ke Pura, luar biasa, dirinya suka bagian dalamnya (Utama Mandala), menurutnya hening sekali.

Usai memahami Tri Mandala atau tiga area Pura, sekitar pukul 10 pagi, masing-masing dari 4 kelas melakukan foto bersama di depan Kori Agung Madya Mandala. Selanjutnya, sebagai ungkapan tanda terima kasih, para Guru Strada Bhakti Wiyata I Bekasi menyerahkan bingkisan dan sumbangan atau dana punia kepada Pengurus Banjar SDHD Bekasi, yang kemudian dimasukkan langsung ke dalam kotak dana punia oleh Sekum Banjar SDHD Bekasi, I Nyoman Kusuma dan Ketua Humas dan Hubungan Antar Lembaga, Ketut Gunarta.

Guru sekaligus Wali Kelas 1 SD Strada Bhakti Wiyata I Bekasi, Conrada Sinta Wardani mengungkapkan, bahwa kunjungan ke Pura Agung Tirta Bhuana Bekasi adalah kunjungan yang pertama kali, Ia menambahkan, kesannya luar biasa, ramah dan sangat mendukung kegiatan sekolah. Dirinya menyampaikan terima kasih atas penyambutan dan pendampingannya dari pihak Pura dan minta maaf atas tingkah laku anak-anak yang mungkin kurang berkenan. Semoga ini sebagai awal kerja sama antara sekolah dengan pihak Pura untuk tahun-tahun berikutnya.

Leonardus Sumaryanto, selaku guru sekaligus Wali Kelas 4 berujar bahwa ini adalah program rutin tahunan sekolah, program studi lapangan, pengenalan lingkungan seperti tempat-tempat ibadah, tempat pengelolaan sampah, kegiatan ekonomi seperti pasar atau tempat makan.

Bahkan SD Strada Bhakti Wiyata I pernah mendatangkan Dinas Pemadam Kebakaran untuk sosialisasi pencegahan kebakaran. Leo menambahkan, pelayanan Pura ini sangat luar biasa, sangat bermanfaat untuk anak-anak, semoga dapat memberi dampak positif untuk anak-anak, terutama dalam hal toleransi, menghargai keberagaman agama dan budaya di Indonesia, semoga berikutnya akan selalu seperti ini.

Sekum Banjar SDHD Bekasi, I Nyoman Kusuma mengatakan, mewakili Pengurus Banjar SDHD Bekasi, mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran murid SD Strada Bhakti Wiyata I Bekasi beserta guru dan orang tua murid. Semoga acara ini dapat terus berkesinambungan, berkelanjutan, agar dapat mengenal berbagai macam agama dan masing-masing tempat ibadah, khususnya di Kota Bekasi. Sangat bagus, mulai sejak dini belajar bertoleransi.

Ketua Humas dan Hubungan Antar Lembaga, Ketut Gunarta mengatakan bahwa kedatangan SD Strada Bhakti Wiyata I Bekasi ini mencerminkan Indonesia, bagaimana nilai-nilai keragaman, toleransi, moderasi beragama telah ditetapkan sekolah ini dengan cara mengunjungi tempat-tempat ibadah. Mereka sangat senang, bahagia dapat pembelajaran ini. Sedini mungkin, nilai-nilai toleransi, keberagaman, kemajemukan itu ditanamkan, sehingga anak-anak, generasi muda memahami Indonesia secara utuh. Dirinya juga menyampaikan terima kasih dan jika ada hal yang kurang berkenan atau kurang nyaman, mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya.

Jero Gede Dwija I Nyoman Sumadia, selaku Pinandita Pura mengatakan, para murid sangat antusias, karena ini merupakan pengetahuan baru bagi mereka, diharapkan bisa menambah wawasan mereka, menambah toleransi beragama satu sama lainnya, sehingga keharmonisan umat beragama akan terbina dengan baik.

Sebelum pamit kembali ke sekolah di Jalan Bintara Raya No. 38, Kranji, Bekasi Barat, para murid SD Strada Bhakti Wiyata I Bekasi melakukan cium tangan sebagai bentuk hormat dan bhakti kepada guru, orang tua dan pemimpin agama yang dalam hal ini Pinandita Pura dan 2 Pengurus Banjar SDHD Bekasi yang memberikan pelajaran singkat.(har)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *