JAKARTA, NP – KRI Banjarmasin-592 usai melaksanakan debarkasi pasukan dari satuan Batalyon Infanteri Raider 113/Jaya Sakti dan Batalyon Infanteri Raider 301/Prabu Kian Santang di Dermaga PT Freeport Timika Papua melanjutkan pelayaran menuju pangkalan Surabaya. Pada saat lintas laut di perairan Laut Arafuru, KRI BJM-592 melaksanakan peran pemeriksaan dan penggeledahan terhadap 4 kapal ikan Indonesia, Minggu (20/3).
4 kapal ikan tersebut adalah KM Anugrah Ilahi 9, KM Hamparan Segara Niaga 10, KM Mudah Rejeki dan KM Bintang Jaya. Setelah dilaksanakan pemeriksaan dokumen, personel dan muatan tidak ditemukan adanya kesalahan prinsip sehingga diberikan peringatan dan selanjutnya dilakukan pembinaan dengan memberikan penjelasan singkat hal-hal yang harus dilengkapi terkait administrasi atau dokumen kapal. Selanjutnya kapal diijinkan untuk melanjutkan pelayaran.
“Sebelum mereka melanjutkan pelayaran kembali, saya perintahkan Kadeplog untuk memberikan dukungan logistik berupa bahan makanan yang bisa mereka manfaatkan selama di laut.” ujar Komandan KRI Banjarmasin-592 Letkol Laut (P) Bambang Purnomo.
Lebih lanjut Komandan KRI Banjarmasin-592 menyampaikan bahwa peran pemeriksaan dan penggeledahan adalah bagian dari tugas TNI AL dalam hal penegakan hukum di laut. Lain daripada itu, kegiatan tersebut menjadi sarana bagi prajurit KRI BJM-592 untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka terima ketika melaksanakan pelatihan hukum yang diselenggarakan oleh Dinas Hukum Kolinlamil beberapa waktu yang lalu.
Dalam suatu kesempatan, Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda TNI Erwin S Aldedharma menginstruksikan kepada para Komandan KRI jajaran Kolinlamil untuk mengoptimalkan peran polisionil TNI AL meskipun KRI sedang melaksanakan tugas operasi berupa dukungan angkutan laut militer.
Panglima Kolinlamil juga menegaskan dan mengingatkan kembali tentang penekanan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono agar para Komandan lapangan untuk tidak ragu dalam mengambil keputusan sesuai lingkup kewenangan. Dalam hal pembinaan terhadap kapal-kapal sipil, agar dikedepankan pendekatan secara persuasif dan humanis sehingga keberadaan TNI AL dapat dirasakan manfaatnya oleh rakyat. (Dispen Kolinlamil)
Be First to Comment