JAKARTA, NP – TNI Angkatan Laut (TNI AL) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam hal ini Ditjen Kebudayaan menyelenggarakan Program Muhibah Budaya Jalur Rempah yang sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Program ini merupakan salah satu program prioritas dari Kemendikbudristek yang didasarkan pada semangat untuk melestarikan sejarah kejayaan maritim nusantara melalui jalur rempah sekaligus untuk merevitalisasi hubungan sejarah budaya antar bangsa dan mengagendakan program jalur rempah untuk mendapatkan pengakuan UNESCO sebagai “warisan dunia” yang akan memperkuat diplomasi budaya Indonesia di dunia internasional.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam amanatnya yang dibacakan Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono pada acara Pelepasan Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah Tahun 2022 di Dermaga Madura Tengah Koarmada II Surabaya, Jawa Timur. Rabu (1/6) kemarin.
Acara pelepasan pelayaran yang dilaksanakan oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan Wakasal ini, juga dihadiri Asops Kasal, Pangkoarmada II, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Sekretaris Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Direktur Pengembangan & Pemanfaatan Budaya Kemendikbudristek, Walikota Surabaya, Walikota Mojokerto, Ka BPCB Jatim, Ka BPNB D.I.Yogyakarta, serta pejabat lainnya.
Pada pelayaran ini, TNI AL Laut menyiapkan KRI Dewaruci, kapal yang namanya juga telah menjadi legenda dalam dunia pelayaran, sehingga sangat sesuai dengan tema kegiatan ini. Muhibah Budaya Jalur Rempah akan menempuh jarak 3.289 mil laut selama 32 hari, dimulai hari ini tanggal 1 juni 2022, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, dengan rute Surabaya – Makassar – Baubau – Ternate – Tidore – Banda Naira – Kupang dan kembali ke Surabaya.
Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah yang sedianya akan dilaksanakan pada tahun 2021 yang lalu, namun dibatalkan karena Pandemi Covid-19 ini diikuti 55 putra-putri Bangsa Indonesia perwakilan dari 34 provinsi dan awak media nasional. Para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan, baik di atas kapal maupun di pelabuhan singgah, untuk menanamkan jiwa bahari dan membawa kembali kejayaan maritim nusantara.
Lebih lanjut dikatakan, Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022 merupakan pilot project bagi penyelenggaraan pelayaran jalur rempah, dimana nantinya program ini akan menjadi agenda rutin tahunan yang akan diperluas wilayah pelayarannya berdasarkan rute jalur perdagangan rempah internasional yang mencakup beberapa kota pelabuhan di mancanegara, karena Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah ini memiliki nilai yang strategis dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Visi besar para pemimpin Indonesia sejak dahulu, terutama Bung Karno dan Presiden Jokowi.(Pen)
Be First to Comment