Press "Enter" to skip to content

Inisiatif Guru Lamongan Bangun Kampung Matematika Terus Didukung

Social Media Share

FOTO:
Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas (Pengincer) HB Arifin bersama Bersama Kepala Dinas Pendidikan Lamongan dan guru-guru inisiator Kampung Matematika. (Foto: Gernas Tastaka)

JAKARTA, NP- Rendahnya kemampuan matematika dan literasi siswa Indonesia dalam berbagai survei internasional membuat para guru di Lamongan bertekad memperbaiki diri. Sejumlah guru di Lamongan bahkan berinisiatif mengembangkan komunitas belajar matematika hingga terwujud sebuah Kampung Matematika.

Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas (Pengincer) memberikan dukungan kepada 4 guru di Lamongan yang ingin memperbaiki proses pembelajaran matematika di kelasnya. Dukungan diberikan dalam bentuk pelatihan literasi numerasi melalui skema Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika (Gernas Tastaka).

“Inisiatif guru-guru di Lamongan patut didukung. Meskipun dalam jumlah kecil, inisiatif ini muncul dari para guru sendiri. Kami merespon semangat mereka dengan memberikan beasiswa pelatihan matematika, sekaligus menjadi bagian dari Gerakan Nasional Pemberantasan Buta Matematika,” kata Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Pengincer HB Arifin di Jakarta, Minggu (26/6/2022).

Sebelumnya, sekitar 40 guru, perwakilan guru sekolah dasar di setiap kecamatan di Lamongan sudah dilatih kompetensi matematika oleh para master trainer Gernas Tastaka. Dukungan pelatihan ini merupakan penguatan dan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya.

Rencananya pelatihan akan diberikan melalui online mulai 27 Juni 2022 hingga 4 Juli 2022. Setiap hari para guru akan digembleng berbagai materi matematika seperti bilangan, geometeri, dan probabilitas.

“Para guru juga akan dimonitor saat melakukan implementasi di kelas. Konsultasi bisa dilakukan setiap hari sampai guru-guru bisa membawa perubahan signifikan bagi siswa-siswi di Lamongan,” ujar Arifin.

Proses perubahan dan praktik baik tersebut akan dibukukan. Setiap guru akan diminta menuliskan semua kisah dan ceritanya selama mengajar. Guru juga akan menceritakan perubahan yang dialami siswa dalam bermatematika.

“Semua cerita dibukukan dan setiap guru berhak membawa pulang masing-masing 3 buku. Besar harapan kami perubahan segera terjadi dan inisiatif membangun Kampung Matematika di Lamongan juga terwujud,” imbuhnya.(har)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *