JAKARTA, NP – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melalui Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Jawa Timur melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan dan Perjanjian Kerja Sama dengan Kepala Daerah Provinsi Jawa Timur serta Pencanangan Program Trijuang oleh Menteri ATR/Kepala BPN dalam rangka mewujudkan data pertanahan berbasis bidang di seluruh Provinsi Jawa Timur melalui video conference, Jumat (25/09/2020).
Dalam sambutannya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Provinsi Jawa Timur, Jonahar menyampaikan tentang pentingnya program Trijuang. “Trijuang adalah kolaborasi 3 (tiga) pemangku kepentingan yaitu BPN, Pemda dan Kepala Desa. Kenapa ini penting karena dengan Trijuang setiap bidang tanah di permukaan bumi khususnya di Jawa Timur kita akan petakan persil demi persil di atas peta satelit resolusi tinggi dan kita masukkan ke data komputerisasi pertanahan nantinya, sehingga mempercepat terwujudnya data pertanahan berbasis bidang di setiap desa/kelurahan yang valid dan berkelanjutan,” ujarnya.
Lebih lanjut Jonahar menjelaskan Trijuang yang dimaksud pada program ini melibatkan 3 (tiga) pilar pemangku kepentingan yang bertujuan meringankan beban dan mempercepat proses pemetaan tanah di Jawa Timur. “Program ini tidak terlepas dari kerja sama 3 (tiga) pilar, yaitu BPN, Pemda dan Kepala Desa, dengan kerja sama ini diharapkan dapat lebih meringankan tugas dan mempercepat penyelesaian sehingga setiap tanah dapat terpetakan,” tambahnya.
Dengan program Trijuang ini diharapkan semua tanah di Provinsi Jawa Timur dapat terpetakan, tim pelaksanaan program tersebut memiliki beberapa tugas yang akan disebar di setiap desa/kelurahan yang nantinya pengumpulan data akan terangkai dari 1 (satu) kavling menjadi 1 (satu) desa lalu menjadi 1(satu) kabupaten dan akan menjadi 1 (satu) provinsi.
Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan A.Djalil memberikan dukungan dan apresiasi dalam program tersebut. Menurut Sofyan A. Djalil, dengan program Trijuang semua masalah pertanahan dapat diatasi dengan mudah. “Dengan program ini seluruh bidang tanah akan terlihat semua poligon di dalam peta, karena kita menggunakan skala peta yang lebih besar, batas desa akan lebih terlihat jelas dan akurat, ketika semua batas tanah sudah terpetakan permasalahan atas batas tanah akan sangat mudah kita selesaikan bahkan tidak akan terjadi permasalahan. Saya mengucapkan terima kasih kepada Kakanwil BPN Provinsi Jawa Timur dan Gubernur serta jajarannya, Trijuang tidak akan terlaksana tanpa dukungan seluruh pemangku kepentingan,” ungkapnya.
Sofyan A. Djalil menambahkan bahwa dengan terpetakannya tanah persil demi persil akan memperjelas status tanah tersebut. “Setiap persil akan kita petakan sehingga nanti akan memperjelas status tanah, kepemilikan bahkan fungsi dari tanah tersebut dan bisa kita kaitkan dengan NIK kelompok tani misalnya akan sangat membantu pendistribusian pupuk bersubsidi sehingga tepat sasaran,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa timur, Khofifah Indar Parawansa menyatakan akan siap membantu menyukseskan program Trijuang tersebut. “Ini merupakan komitmen bersama dalam menyukseskan program pemerintah di bidang pertanahan, artinya kita harus berjuang bersama ada target yang memang terukur capaiannya,” ujarnya
Menutup acara ini, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kesempatan pengaplikasian program Trijuang di Jawa Timur. “Ini adalah program yang sangat strategis dan juga dapat menyelesaikan berbagai permasalahan pertanahan sehingga akan terwujudnya tertib administrasi. Saya mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ATR/BPN dan seluruh pimpinan daerah di Provinsi Jawa Timur yang berpartisipasi dalam program ini,” tutupnya. (rls)
Be First to Comment