Press "Enter" to skip to content

Turunkan Stunting, Kepala BKKBN Apresiasi Progam Manunggal Air dan Babinsa Masuk Dapur

Social Media Share

SERANG, NP  – Kepala BKKBN, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengapresiasi program Tentara Nasional Indonesia (TNI) Manunggal Air dan Babinsa Masuk Dapur yang diinisiasi oleh TNI-AD.

Hal itu disampaikannya pada saat menghadiri acara peresmian Program Manunggal Air di Desa Lebak Sangka, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (25/7/2023).

Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dr. H. Dudung Abdurachman, SE, MM, yang meninjau langsung pembangunan sumber air bersih ini. Hadir juga Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, SIP; Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD, PHD, KEMD, dan pejabat dari Kemensos, Kemenko PMK, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Bupati Lebak, Forkompinda dan Pejabat Daerah serta para Stakeholder lainnya

“BKKBN merasa bersyukur sekali atas komitmen dan peran TNI yang sungguh luar biasa, seperti yang tadi disampaikan pak Dudung bahwa babinsa masuk dapur itu luar biasa. Jadi ini menyelesaikan masalah sekali karena peran-peran gotong royong di masyarakat terpacu oleh teman-teman Babinsa yang ada di masyarakat. Saya mengucapkan terimakasih,” ungkap Hasto, dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Hasto mengapresiasi program Manunggal Air yang diinisiasi oleh TNI-AD. Menurutnya, program ini sangatlah efektif dan berdampak besar terhadap penanganan stunting, khususnya pencegahan dari hulu.

Hasto mengatakan dengan diangkatnya Jenderal Dudung sebagai Duta Bapak Asuh Anak stunting (BAAS) telah sukses menggerakan seluruh komponen se-Indonesia untuk menjadi Bapak Asuh Anak Stunting. Banyak Kepala Daerah berlomba-lomba ingin menjadi Bapak Asuh Anak Stunting.

Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan, Dr. Moeldoko, menyebut pemerintah optimistis prevalensi stunting dapat turun menjadi 14 persen pada 2024, apabila seluruh pihak saling berkolaborasi dan tidak jalan sendiri-sendiri.

Moeldoko menegaskan, stunting merupakan masalah multisektor. Tidak hanya soal kesehatan tapi juga berkaitan dengan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Moeldoko menilai, peresmian penggunaan air bersih menjadi salah satu bentuk intervensi program percepatan penurunan stunting di Indonesia. Mengutip sebuah hasil riset, dia mengatakan kontribusi ketersediaan air bersih pada penurunan stunting mencapai 40 persen.

Sementara Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, mengatakan bahwa program TNI Manunggal Air 2023 dan pendampingan penurunan stunting, merupakan bentuk komitmen TNI-AD untuk hadir di tengah masyarakat dalam memberikan pelayanan serta menyejahterakan masyarakat.

“Air merupakan sumber kehidupan manusia dan seluruh mahluk hidup. Oleh karenanya TNI AD membuat program TNI AD Manunggal Air agar kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi sehingga stunting akan semakin cepat tertangani,” ujar Jenderal Dudung.

Program Manunggal Air diwujudkan dengan pembuatan sumur bor di 1.345 titik yang dapat dimanfaatkan bagi 240.049 Kepala Keluarga (KK), atau lebih dari 654.000 jiwa,” ungkap Jenderal Dudung.

Jenderal Dudung juga menegaskan bahwa TNI-AD harus hadir di tengah kesulitan rakyat dan menjadi solusi, serta harus berdampak pada masyarakat.

Sementara itu, Plh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten, Dra. Ubang Sobari mengatakan BKKBN Banten pada kesempatan ini menggelar pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) implant bagi 100 akseptor di puskesmas Lebak Gedong.

“Kehamilan berisiko terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak, terlalu sering atau dikenal dengan “4 Terlalu” dapat menyebabkan stunting. Oleh karena itu sangat penting menjaga jarak kehamilan. Salah satunya dengan penggunaan alat kontrasepsi ini MKJP),“ kata Ubang.

Ubang menyebutkan saat ini stunting di Banten berada di angka 20 persen. Angka itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 24 persen. Ia pun optimisi target stunting nasional di tahun 2024 yakni 14 persen dapat tercapai.

“Kami optimis karena dengan TNI dan seluruh stakeholder lainnya kita bahu membahu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Tahun 2024 Banten akan dapat menekan angka stunting di bawah 14 persen sesuai yang diamanatkan bapak Presiden RI,” tutup Ubang. (red)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *