Ket.gbr: David P. Sirait, Direktur Utama IPC TPK, didampingi Direktur Operasi dan Tehnik IPC TPK, Ahmad Mimbar dan Direktur Keuangan dan SDM, Yanuar Evyanto.
JAKARTA, NP – IPC Terminal Petikemas/IPC TPK salah satu anak usaha sub holding PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) terus melakukan berbagai upaya dan melakukan berbagai strategi bisnis untuk mendongkrak pertumbuhan kinerja perseroan, sehingga IPC TPK berhasil mencatatkan kinerja positif di tahun 2022.
“Tahun 2022 kami fokus pada peningkatan kualitas pelayanan dan melakukan value creation melalui revenue enhancement diseluruh area kerja dan cost efficiency diberbagai lini. Kedua hal ini berhasil mendorong pertumbuhan kinerja perseroan,” ujar David P. Sirait, Direktur Utama IPC TPK, dalam acara Media Gathering IPC Terminal Petikemas, yang digelar di kantor IPC TPK Pelindo Tower Jakarta, Selasa (24/1).
Lebih jauh dijelaskan, perseroan membukukan capaian kinerja operasional tumbuh 6% dibanding tahun sebelumnya atau 3% diatas RKAP. Sementara kinerja keuangan tumbuh 14% dibanding tahun sebelumnya atau 10% diatas RKAP.
Dikatakan juga, dari sisi operasional di tahun 2022 IPC TPK mencatat kinerja bongkar muat sebesar 2.879.118 TEUs meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 2.720.810 TEUs dan diatas RKAP sebesar 2.802.441 TEUs. Peningkatan produktivitas terminal terus dilakukan, dibulan November 2022 IPC TPK menembus rekor pelayanan kapal dengan mencatat 95,72 BSH (boxes/ship/hour) saat melayani MV MSC Regina di Terminal Operasi 3 Area Tanjung Priok 2 dengan mengoperasikan 7 Unit Quay Container Crane dimana melebihi target dari Dirjen Perhubungan Laut sebesar 55 BSH (boxes/ship/hour).
Selain itu, lanjutnya, kinerja keuangan IPC TPK pun meningkat dengan catatan pendapatan sebesar 2,85 Triliun dibanding tahun sebelumnya sebesar 2,51 Triliun. Angka ini diatas RKAP yang ditetapkan oleh pemegang saham sebesar 2,60 Triliun. Selain kinerja operasional yang terus didorong, cost efficiency juga dilakukan diberbagai lini salah satunya efisiensi pada penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di 10 terminal yang dikelola IPC TPK.
“Tercatat penurunan 2% pada rasio penggunaan BBM dibandingkan troughput petikemas dari 3,97 liter/TEUs ditahun 2021 menjadi 3,90 liter/TEUs ditahun 2022,” lanjut David.
David memastikan komitmen IPC TPK untuk terus melakukan inovasi dan inisiatif terobosan baru guna mendukung peningkatan kinerja korporasi juga optimalisasi pelayanan. Pelayanan ekstra kami berikan kepada pengguna jasa mulai dari berthing on arrival, pelayanan berbasis planning and control, optimalisasi dan digitalisasi alat bongkar muat petikemas, hingga pada saat kapal berlayar meninggalkan dermaga.
Ditambahkan David, sepanjang tahun 2022 IPC TPK melayani 8 layanan baru dalam mendukung pemangkasan biaya logistik nasional dan waktu singgah kapal di pelabuhan (port stay). Diawal tahun IPC TPK untuk pertama kalinya melayani MV MSC Tianshan, kapal terbesar dengan panjang (LOA) 334 meter yang membawa sekitar 2.000 petikemas (empty container) berukuran 40 feet untuk membantu mengatasi kelangkaan petikemas dalam menunjang ekspor produk-produk Indonesia ke luar negeri.
Sebagai upaya digitalisasi layanan, tambahnya, IPC TPK menjadi pioner dalam implementasi TOS Nusantara dan Single Billing sehingga seluruh kegiatan pelayanan operasional dapat tercatat dan termonitor melalui sistem yang saling terintegrasi dengan biaya implementasi yang rendah.
Atas inovasi dan inisiatif terobosan baru yang gencar dilakukan, sepanjang 2022 IPC TPK di anugerahi 21 penghargaan dari ajang penghargaan dalam negeri dan mancanegara. Prestasi ditorehkan mulai dari bidang operasi, komersial, teknologi hingga tata kelola perusahaan. Seperti penghargaan Port Operator of The Year 2022 dari ajang Bisnis Indonesia Logistics Awards 2022 dan penghargaan Customer Value Creator/Terminal of The Year dalam ajang Global Port Forum Award yang diselenggarakan di Dubai bulan September lalu.
Ditambahkan David, sebagai anak usaha subholding Pelindo Terminal Petikemas, IPC TPK menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan yang berlandaskan pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan ISO 26000. Di bidang lingkungan, 6.225 batang bibit mangrove di tanam di wilayah Sumatera Selatan dan Bali, lebih dari 1500 pohon ditanam di area terminal petikemas dan konservasi 240 bibit terumbu karang di Lampung. Di bidang sosial IPC TPK membantu lebih dari 500 anak yatim piatu dan dhuafa melalui khitanan gratis serta mendistribusikan hampir 700 kacamata gratis bagi guru dan siswa sekolah di seluruh area kerja.
Sementara di bidang ekonomi IPC TPK memberikan pelatihan kewirausahaan kepada 40 warga Tanjung Priok sebagai upaya melahirkan UMKM di wilayah pelabuhan. Di bidang hukum dan tata kelola IPC TPK menyelenggarakan Talkshow Pemahaman Korupsi dan Gratifikasi yang diikuti oleh ratusan pekerja operasional di seluruh area kerja yang merupakan upaya pencegahan korupsi khususnya di sisi operasional.
“Peningkatan produktivitas terminal melalui digitalisasi dan sistemasi operasi serta optimalisasi asset dan penciptaan value creation masih menjadi program utama perseroan di tahun 2023 agar target yang ditetapkan pemegang saham dapat tercapai dan mendukung upaya holding dalam memangkas biaya logistik nasional dan waktu singgah kapal di pelabuhan.” tutup David. (ire djafar)
Be First to Comment