Pada dasarnya dakwah yang di sampaikan para dai sebagai subjek dakwah harus mampu menyelesaikan berbagai masalah melalui multi media, termasuk politik yang sedang di hadapi umat dan bangsa.
Salah satu masalah yang dihadapi bangsa jelang Pemilu 2024 dengan dinamika yang terjadi mengharuskan umat tetap tenang dan penuh optimis agar pemilu berjalan aman dan damai dengan dasar jujur dan adil (Jurdil).
Hal ini disampaikan Buya Dr Amirsyah Tambunan dalam tausiyah dengan tema: Fiqih Dakwah di Tengah Dinamika Sosial Politik di selenggarakan Koordinator Dakwah (KODI) DKI Jakarta (11/10/23).
Menurut Buya, ada dua hal yang penting dalam fiqih dakwah kaitannya dengan politik; pertama, berpolitik melalui dakwah yakni aspek politik lebih diutamakan dibanding dengan aspek dakwah sehingga menjadikan dakwah sebagai alat politik untuk memperolah kepentingan politik sesaat.
“Hal ini harus di cegah oleh para da’i agar sasaran dakwah dapat tercapai untuk mewujudkan amar ma’ruf nahi munkar,” ujar Buya Amirsyah.
Kedua, sebaliknya, berdakwah melalui jalur politik yakni dengan menjadikan politik sebagai media dakwah agar dapat memperkuat bingkai etika dan penguatan moral bangsa.
“Bangsa bermoral adalah bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai dakwah, karena itu pentingnya nilai-nilai dakwah dalam mempersatukan umat, bukan sebaliknya perpecahan dikalangan umat,” tutur Buya.
Allah memperingatkan dalam QS.Ali Imran 103:وَٱعْتَصِمُوا۟ بِحَبْلِ ٱللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ ۚ وَٱذْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِۦٓ إِخْوَٰنًا وَكُنتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Wa’taṣimụ biḥablillāhi jamī’aw wa lā tafarraqụ ważkurụ ni’matallāhi ‘alaikum iż kuntum a’dā`an fa allafa baina qulụbikum fa aṣbaḥtum bini’matihī ikhwānā, wa kuntum ‘alā syafā ḥufratim minan-nāri fa angqażakum min-hā, każālika yubayyinullāhu lakum āyātihī la’allakum tahtadụn
Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
“Oleh sebab itu diperlukan nilai dakwah yang dapat mempersatukan kepentingan umat dan bangsa,” pungkas Buya.
Dalam acara penutupan Ketua KODI DKI Jakarta, KH. Jamaluddin F. Hasyim menegaskan bahwa Pemilu 2024 diharapkan mampu memberikan solusi atas permasalahan bangsa dengan Pemilu Damai penuh optimis berjalan lancar sehingga pilihan politik yang berbeda tidak menimbulkan gesekan yang justru mengabiskan energi.
“Untuk itu dakwah harus memperkuat kebersamaan dan kekompakan seluruh rakyat Indonesia dalam mensukseskan Pemilu,” tutupnya.
Be First to Comment