JAKARTA, NP – Sekretaris Jenderal Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), Amirsyah Tambunan mendorong agar perguruan tinggi (PT) di Indonesia dapat Linked alias terhubung dengan dunia usaha. Hal itu disampaikan Amirsyah dalam Kongres V ADI yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta (15/09/22).
Menurut Amirsyah, terhubungnya PT dengan dunia usaha sebagai bentuk upaya untuk meningkatkan kompetensi para dosen dalam mencetak lulusan siap kerja di berbagai dunia usaha.
Dalam rangka meningkatkan kompetensi para dosen tersebut, lanjut Amirsyah menjelaskan, setidaknya menyangkut tiga hal; pertama, peningkatan pengetahuan dan keterampilan dosen. Kedua, komitmen dosen. Ketiga, integritas yang dapat mengatasi moralitas di tengah degradasi moral bangsa.
“Ketiga hal ini harus dimiliki sejumlah dosen yang bergabung di ADI,” pungkas Amirsyah.
Senada dengan itu, Muhammad Sofwan Effendi yang hadir sebagai narasumber memaparkan sejumlah problem yang tengah di hadapi Perguruan Tinggi (PT) di antaranya; pertama, regulasi yang dinilai masih rigid sehingga menjadi salah satu penghambat majunya PT.
Kedua, faktor dosen dan kurikulum belum dapat menjadi salah satu indikator melahirkan kualifikasi dan kompetensi dosen yang mampu mencetak lulusan yang siap kerja di berbagai dunia usaha.
“Untuk itu diperlukan kebijakan yang bersifat integratif sehingga dapat menjadi solusi dalam memajukan PT,” kata Sofwan.
Menurut Sofwan, kebijakan dalam bentuk kampus merdeka, pada dasarnya mendorong bagaimana agar belajar lebih fleksibel ketika ada aturan boleh mengambil kuliah di luar kampus.
“Ketentuan SKS boleh diluar kampus. tidak hanya belajar tapi juga pengabdian di masyarakat yang di dampingi dosen selama satu semester,” ujar Sofwan.
Lebih lanjut Sofwan menjelaskan, terdapat indikator program peningkatan kompetensi di antaranya; pertama, mahasiswa lulusan baik dan siap kerja. Kedua, terdapat kualifikasi dosen misalnya, kurang lebih 2.290 dosen 40% strata doktor.
“Untuk itu perlu dosen praktisi untuk mengajar dengan program base learning dan mendorong dosen keluar negeri,” pesan Sofwan kepada Ketum ADI, Dino Patti Djalal.
“Kedepan 2300 dosen akan di kirim ke luar negeri untuk penguatan kompetensi. Saat ini 48.000 dosen masuk sSerdos hanya 16.000 yang memenuhi syarat dan 700.000 standar Toefl,” imbuhnya.
Sofwan lantas menyambut baik kehadiran ADI yang memiliki anggota lebih dari 20.000. Ia berharap agar dapat dilakukan akselerasi peningkatan karier dosen dengan dua hal yakni, integrasi kebijakan peningkatan SDM dosen dan tata kelola layanan kepada dosen sebagai solusi melakukan akslerasi karir dosen.
Be First to Comment