JAKARTA, NP- Memperingati seabad Nahdlatul Ulama (NU), Perkumpulan Nusantara Utama Cita (NUCircle) bertekad akan terus berkhidmat pada pembangunan sumber daya manusia Indonesia khususnya warga nahdliyin. Pilihan peran ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan, kemandirian dan memotong mata rantai kemiskinan dan kebodohan.
Penegasan disampaikan Ketua Umum NUCircle, Gatot Prio Utomo di Jakarta, (7/2/2023).
“NUCIrcle siap menjadi bagian sejarah pembangunan manusia nahdliyin memasuki abad ke-2 dan manusia Indonesia menjelang Indonesia Emas 2045. Titik sentral pembangunan manusia adalah pengentasan stunting dan peningkatan mutu pendidikan dasar,” tegas Gatot Prio Utomo.
Menurut Gus Pu, panggilan Gatot Prio Utomo, persoalan SDM Indonesia ini sangat penting. Laporan Human Capital Index (HCI) tahun 2020 menunjukkan posisi Indonesia masih sangat tertinggal di bidang pendidikan dasar.
“Akses pendidikan sangat tinggi. Artinya anak-anak sekolah sudah berhasil mengakses pendidikan. Namun mutu pendidikan masih menjadi tantangan besar. Anak SMA Indonesia dilaporkan memiliki kompetensi setingkat anak SD kelas 6. Laporan HCI ini harus disikapi dengan kerja keras agar SDM Indonesia semakin baik,” ujar Gus Pu.
NUCircle melakukan upaya mandiri untuk langsung terlibat dalam memberikan solusi rendahnya mutu pendidikan Indonesia. Upaya ini dilakukan secara kerelawanan dengan menggandeng berbagai pihak dan saling berkontribusi.
“Bersama Yayasan Penggerak Indonesia Cerdas, kami menggerakan dua program peningkatan kompetensi membaca dan matematika. Dua gerakan ini yaitu Gernas Tastaka dan Gernas Tastaba. Kami yakin sekali gerakan ini akan memberikan solusi untuk mengatasi masalah rendahnya kompetensi pendidikan dasar di Indonesia,” katanya.
Menurut Gus Pu, bulan depan, gerakan ini akan masuk ke Papua Barat. Rencananya, NUCircle akan menggandeng beberapa aktivis keagamaan termasuk aktivis gereja di Papua dan Papua Barat. Gerakan ini akan melatih para aktivis gereja dan guru pendidikan dasar di sana untuk meningkatkan mutu membaca dan matematika.
“Semoga rencana ini mendapatkan dukungan dari semua pihak. Kami yakin dengan sinergi dan kolaborasi,semoga persoalan rendahnya mutu pendidikan dasar ini bisa segera diatasi,” ujarnya.
Sementara itu, NUCircle juga sedang merencanakan diskusi percepatan penurunan angka stunting. Sesuai target Presiden Joko Widodo, angka stunting harus turun hingga 14 persen pada 2024. Saat ini angka stunting masih berada di angka 21 persen. Untuk mempercepat penurunan stunting, NUCircle akan mencari formula terbaik agar segera bisa membangun sinergi dan berkontribusi
“Dalam waktu dekat akan dibuat fokus group discussion (FGD). Kami akan menggandeng berbagai pihak untuk mempercepat penurunan stunting ini,” katanya.(dito)
Be First to Comment