Press "Enter" to skip to content

PGI Desak Presiden Tetapkan Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar sebagai Bencana Nasional

Social Media Share

Sekretaris Umum PGI, Pdt. Darwin Dharmawan.(Foto: Ist)

JAKARTA, NP – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyampaikan duka cita mendalam dan solidaritas penuh kepada keluarga korban banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. “Luka, kehilangan, isolasi, dan ketidakpastian yang dialami saudara-saudari kita di Sumatra adalah luka kita bersama sebagai satu bangsa,” ujar Sekretaris Umum PGI, Pdt. Darwin Dharmawan, dalam pernyaan resmi, Rabu (3/12/2025).

PGI menilai kapasitas pemerintah daerah tidak mampu merespons secara cepat dan tepat, mengingat luasnya wilayah terdampak, jumlah korban, serta kerusakan infrastruktur. UU No. 24/2007 dan PP No. 21/2008 menegaskan penetapan bencana nasional bila terjadi: korban jiwa signifikan, kerusakan besar infrastruktur, dampak lintas kabupaten/provinsi, terganggunya fungsi pemerintahan daerah, dan dampak sosial-ekonomi luas.

Data Pusdatin BNPB per 3 Desember 2025 mencatat 753 meninggal, 650 hilang, dan 2.600 luka-luka. Kerusakan infrastruktur sangat parah hingga akses jalan terputus. PGI menekankan, penetapan status bencana nasional penting untuk:

  1. Memobilisasi sumber daya nasional, termasuk dana siap pakai, logistik, dan TNI–Polri.
  2. Memusatkan struktur komando tanggap bencana di bawah BNPB agar koordinasi lebih cepat dan efektif.
  3. Memungkinkan masuknya bantuan, termasuk dari lembaga internasional, secara legal.

PGI menegaskan keselamatan, martabat, dan kehidupan setiap warga adalah prioritas. Dalam solidaritas, PGI mendesak:

  1. Presiden segera menetapkan bencana di tiga provinsi tersebut sebagai Bencana Nasional.
  2. BNPB meningkatkan operasi tanggap darurat dengan mobilisasi penuh sumber daya.
  3. Kementerian/lembaga terkait mempercepat pemulihan akses jalan, layanan kesehatan, pangan, air bersih, dan perlindungan kelompok rentan.

PGI juga mendorong gereja anggota dan mitra kemanusiaan aktif menyalurkan bantuan, serta mengajak seluruh umat Kristen dan masyarakat Indonesia mendoakan korban dan mendukung upaya penyelamatan. (red)

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *