JAKARTA, NP- Produksi beras nasional pada periode tahun 2015-2022 mengalami stagnasi dan cenderung menurun. Diinformasikan tahun 2023, produksi beras juga diperkirakan menurun akibat sejumlah dampak, diantaranya akibat dampak La Nina dan El Nino.
Merespon persoalan itu, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) dapat memetakan indikator dan faktor penyebab menurunnya produksi beras nasional secara komprehensif.
“Dan segera menyusun strategi guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (24/8/2023).
Bamsoet juga meminta Kementan mengupayakan peningkatan produksi beras dalam negeri, diantaranya melalui pengembangan lumbung pangan hingga terus menjaga harga gabah di tingkat petani.
“Dalam hal ini Kementan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika/BMKG, untuk waspada dengan puncak kekeringan yang diperkirakan akan terjadi pada Agustus dan September 2023, agar dapat dilakukan langkah antisipasi untuk mencegah dampak buruk kekeringan terhadap stok beras,” saran Bamsoet.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini juga meminta pemerintah menyusun jangka panjang untuk kembali meningkatkan produksi dan stok beras dalam negeri. MPR meminta agar pemerintah tidak bergantung pada beras impor yang berpotensi merugikan petani dalam negeri.
“Pemerintah harus berkomitmen tetap mengupayakan peningkatan produksi beras dalam negeri, namun tetap memperhatikan dan memprioritaskan kesejahteraan petani nasional,” tegas Bamsoet.(dito)
Be First to Comment