JAKARTA, NP- Wakil Presiden RI ke-9, Hamzah Haz, meninggal dunia, Rabu (24/7/2024) hari ini, pukul 09.30 WIB di usia 84 tahun. Jenazahnya direncanakan akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Cisarua, Bogor.
Jenazah akan disalatkan di Masjid Al-Istiqomah, Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, setelah dibawa dari rumah duka di bilangan Matraman, Jakarta Pusat.
Setelah disalatkan, jenazah akan dimakamkan di Cisarua di pemakaman keluarga.
Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940. Dia aktif berorganisasi sejak muda.
Ia mengawali karier sebagai guru pada 1960. Dia kemudian menjadi wartawan surat kabar Bebas di Pontianak hingga menjadi Pimpinan Umum Harian Berita Pawau di Kalimantan Barat.
Ucapan doa dan duka cita disampaikan sejumlah pihak, diantaranya dari Ketua DPR RI, Puan Maharani.
“Innalillahi Wainnailaihi Roji’un. Saya atas nama pribadi, keluarga dan DPR RI menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kepergian Bapak Dr. Hamzah Haz. Beliau adalah sosok pemimpin yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa dan negara,” kata Puan.
Puan mengenang sosok Hamzah Haz yang merupakan wapres mendampingi Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.
“Bapak H. Hamzah Haz yang saya kenal adalah sosok yang teduh dan merangkul. Beliau sosok negarawan paripurna yang mewakafkan dirinya berdedikasi untuk bangsa dan negara,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini.
Puan mengapresiasi dedikasi dan perjuangan Hamzah Haz selama masa hidupnya. Ia juga menyinggung peran Hamzah Haz saat bersama Presiden Megawati pemimpin Indonesia.
“Bapak Hamzah Haz adalah seorang negarawan yang memiliki komitmen kuat terhadap kemajuan bangsa. Kepemimpinan beliau bersama Ibu Megawati Soekarnoputri telah membawa Indonesia melalui masa-masa yang penuh tantangan dengan keberanian dan kebijaksanaan,” papar Puan.
“Kami sangat menghormati dedikasi dan jasa-jasa beliau dalam memajukan Indonesia. Kontribusinya untuk bangsa ini sangat besar,” sambungnya.
Selain sebagai Wapres, Hamzah Haz dikenal sebagai tokoh politik senior dengan kepemimpinan yang visioner. Di bawah kepemimpinan almarhum, PPP dinilai berkembang menjadi partai politik yang solid dan berperan penting dalam dinamika politik nasional.
“Kepemimpinan beliau di PPP memberikan kontribusi besar bagi demokrasi di Indonesia. Bapak Hamzah Haz selalu mengedepankan keharmonisan antarumat beragama dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan serta kemanusiaan,” terang Puan.
Cucu Bung Karno ini juga mengenang Hamzah Haz sebagai salah satu tokoh yang selalu memperjuangan persatuan serta kesatuan bangsa. Menurut Puan, teladan Hamzah Haz itu yang membuat PPP menjadi partai humanis dan berkebangsaan.
“Nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang beliau pegang teguh menjadi inspirasi bagi banyak orang. Beliau adalah teladan bagi kita semua dalam menjaga keutuhan bangsa ini,” ucap mantan Menko PMK tersebut.
Puan menilai, warisan perjuangan dan dedikasi Hamzah Haz akan menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia. Khususnya bagi generasi mendatang dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
“Kepergian Bapak Hamzah Haz adalah kehilangan besar bagi kita semua. Namun, kami yakin bahwa warisan beliau akan terus hidup dan bermanfaat untuk Indonesia,” jelas Puan.
Puan menganggap kepergian Hamzah Haz meninggalkan duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia.
“Semoga jasa-jasa beliau selalu dikenang dan menjadi teladan bagi kita semua dalam membangun Indonesia. Beliau adalah contoh nyata seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat,” ujarnya.
“Duka mendalam seluruh bangsa Indonesia mengiringi kepergian beliau, selamat jalan Pak Hamzah Haz,” tegas Puan. (har)
Be First to Comment