Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menerima buku panduan tentang pengembangan destinasi gastronomi dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) PBB.(Foto:Ist)
JAKARTA, NP – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menerima buku panduan tentang pengembangan destinasi gastronomi dari United Nations World Tourism Organization (UNWTO) PBB.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Rakornas Parekraf) 2023, menyampaikan bahwa Kemenparekraf/Baparekraf bersama Pemerintah Daerah Gianyar dan UNWTO menggarap proyek untuk pegembangan Ubud sebagai destinasi pariwisata gastronomi.
Ubud dipilih sebagai pilot project karena kesiapan dan kolaborasi yang baik dari para _stakeholder_. UNWTO pun akan melakukan kunjungan secara resmi dan memaparkan hasilnya dalam UNWTO Gastronomy Tourism Development yang akan dilaksanakan di Bali, pada 14 Desember 2023.
“Salah satu hari ini yang kita finalkan adalah destinasi gastronomi, di mana UNWTO menyampaikan buku panduan pengembangan destinasi gastronomi yang hari ini telah kita terima dari UNWTO, dan ini menjadi pengakuan dunia salah satu destinasi yang pertama yang mendapatkan destinasi gastronomi adalah Ubud di Bali,” kata Menparekraf Sandiaga, dalam Siaran Pers.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan bahwa selain Ubud, Jawa Barat juga dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi pariwisata gastronomi.
“Jawa Barat ini justru menjadi peluang yang sangat luar biasa, karena kalau kita lihat bahwa di tahun di 2023 minat wisatawan itu terpicu dari wisata kuliner, lebih dari 53 persen,” kata Menparekraf Sandiaga.
Ia menjelaskan, untuk menjadi sebuah destinasi gastronomi yang harus diperhatikan adalah ekosistemnya, yakni mulai dari budaya, perilaku masyarakat, hingga penyiapan produk-produk kuliner yang lengkap dengan _story telling_.
Produk kuliner tersebut harus merepresentasikan daerahnya dan menciptakan kearifan lokal yang nantinya berdampak positif kepada masyarakat setempat.
“Ini yang sedang dikembangkan, dan peta jalan tadi sudah diserahkan kepada kami, dan terus kami kembangkan karena Indonesia mendapat kehormatan terpilih menjadi destinasi gastronomI unggulan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Rakornas ini dihadiri Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo; Menko Marves Ad Interim Erick Thohir yang hadir secara _online; para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf, Kepala Badan BPPSDM Kementerian Kelautan dan Perikanan, I Nyoman Radiarta; Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian PUPR, Yudha Mediawan; serta stakeholder dan asosiasi pelaku parekraf.(red)
Be First to Comment