JAKARTA, NP — Seiring dengan perkembangan bisnis usaha yang kian dinamis, banyak perusahaan yang melakukan berbagai macam cara untuk dapat mempertahankan eksistensinya. Apalagi perusahaan telah melewati masa pandemi dimana saat ini perusahaan mencoba untuk kembali bangkit memulihkan kondisi bisnisnya. Salah satunya melalui cara organik yang sejalan dengan core business perusahaan tersebut maupun anorganik dengan melihat peluang bisnis di luar core business tersebut.
PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Car Terminal / IPCC) sebagai bagian dari rantai pasok ekosistem (ecosystem value chain) industri otomotif melihat adanya peluang bisnis yang dapat dijajaki sebagai bagian dari ekspansi bisnis yang dilakukan. Di sisi lain, IPCC menangkap peluang bisnis tersebut telah sejalan dengan semangat “Beyond The Gate” yang diusung pada tahun ini sejalan dengan telah terintegrasinya antara PT Pelabuhan Indonesia I hingga IV (Persero) menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
“Bicara mengenai supply chain, berarti kita akan lihat mulai dari hulu hingga hilir. Artinya, jika kita bicara mengenai industri otomotif maka kita harus lihat rangkaian kegiatan mulai dari kendaraan itu diproduksi dengan menggunakan bahan baku yang ada, lalu penanganan logistik dari komponen-komponen otomotif itu sendiri, lalu distribusi dan transportasi dari pabrik hingga ke end users,” jelas Agus Hendrianto, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCC, dalam keterangan resmi, Senin (3/10).
“Nah, IPCC dimana? IPCC berada di pengelolaan dan penyediaan Terminal dengan segala fasilitas, infrastruktur, dan berbagai sumber daya pendukung lainnya yang mendukung kegiatan transportasi dan distribusi kendaraan.” tambahnya.
Lebih jauh dijelaskan, Sebagai bagian dari keluarga besar Pelindo (Holding), yang saat ini kepemilikan mayoritas saham IPCC berada di Sub Holding PT Pelindo Multi Terminal maka positioning IPCC memainkan peranan yang strategis sebagai supporting industri otomotif. Bergerak di bidang layanan bongkar muat kendaraan maka setiap harinya IPCC melayani berbagai macam jenis kendaraan dengan berbagai merek untuk didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia, mulai dari jenis CBU hingga Alat Berat dengan berbagai ukuran telah dilakukan bongkar muat di Terminal IPCC.
Dalam pengembangan inovasi bisnisnya tersebut, IPCC terus berekspansi untuk dapat memberikan layanan terintegrasi berupa Car(go) Distribution Management yang salah satunya ialah Layanan lapangan penumpukan kargo sebelum didistribusikan via darat. Adapun layanan tersebut ialah Pre-Delivery Center (PDC).
Layanan ini telah berhasil direalisasikan oleh IPCC dengan dukungan para sumber daya manusia yang telah memiliki standardisasi pelayanan berkelas dunia. Dukungan ini menjadi keharusan demi mewujudkan excellent operation di layanan yang disediakan oleh IPCC. Masuknya IPCC ke dalam layanan PDC merupakan bagian dari realisasi komitmen IPCC untuk menyediakan layanan-layanan pada ekosistem rantai distribusi kargo otomotif.
“Masuknya IPCC ke bisnis PDC ini melihat kian meningkatnya produksi kendaraan dan distribusi akan kendaraan tersebut ke area penumpukan sebelum dilakukan distribusi ke sejumlah outlet. Maka dari itu, sebagai bagian dari semangat Beyond The Gate maka IPCC masuk ke bisnis PDC. Adapun area penumpukan ini biasanya dicari oleh para produsen kendaraan untuk menampung kendaraan setelah kendaraan tersebut di produksi. Tentunya ini menjadi biaya tambahan bagi produsen kendaraan yang akan menempatkan kargo kendaraannya di luar pabriknya. Dengan adanya layanan PDC ini maka car maker bisa memanfaatkan layanan terintegrasi yang disediakan oleh IPCC alias paket layanan bongkar muat,” tambah Agus.
Dengan melihat peluang tersebut maka tidak tertutup kemungkinan IPCC akan dapat menjalin kerjasama PDC tersebut ke sejumlah pabrikan otomotif. Saat ini, Hyundai Motor Indonesia merupakan pelanggan perdana yang telah menggunakan layanan anyar dari IPCC ini.
IPCC yang bergerak di bidang layanan bongkar muat kendaraan, setiap hari melayani berbagai macam jenis kendaraan dengan berbagai merek untuk didistribusikan ke sejumlah wilayah di Indonesia, mulai dari jenis CBU hingga Alat Berat dengan berbagai ukuran telah dilakukan bongkar muat di Terminal IPCC. Oleh karena peluang bisnis di bidang layanan bongkar muat kendaraan di Pelabuhan menyimpan potensi besar maka IPCC terus berinovasi dengan
mengembangkan layanannya kepada para customer-nya.
Dalam pengembangan inovasi bisnisnya tersebut, IPCC terus berekspansi untuk dapat memberikan layanan terintegrasi berupa Car(go) Distribution Management yang salah
satunya ialah Layanan lapangan penumpukan kargo sebelum didistribusikan via darat. Adapun layanan tersebut ialah Pre-Delivery Center (PDC). Layanan ini telah berhasil direalisasikan oleh IPCC dengan dukungan para human capital / sumber daya manusia yang telah memiliki standardisasi pelayanan berkelas dunia. Dukungan ini menjadi keharusan demi mewujudkan excellent operation di layanan yang disediakan oleh IPCC. Masuknya IPCC ke dalam layanan PDC merupakan bagian dari realisasi komitmen IPCC untuk menyediakan layanan-layanan pada ekosistem rantai
distribusi kargo otomotif.
Masuknya IPCC ke dalam layanan Pre-Delivery Center (PDC) di tahun pemulihan saat ini seiring dengan langkah IPCC untuk merealisasikan spirit of “Beyond The Gate” dimana IPCC masuk ke dalam peluang bisnis baru dalam pengembangan bisnis layanan penampungan kendaraan yang dilakukan di luar Pelabuhan / terminal.
Sebagai tambahan, sejumlah alasan untuk berinvestasi di saham IPCC diantaranya memiliki pertumbuhan kinerja operasional yang baik; didukung pertumbuhan ekspor dan impor yang tinggi; tim manajemen yang berpengalaman pada bidangnya; permintaan pasar akan kendaraan yang cukup tinggi; tingkat kepercayaan customer yang tinggi; satu-satunya terminal kendaraan di Indonesia; memiliki peluang bisnis yang luas; memiliki image perusahaan dan global branding yang baik; hingga mampu memberikan pelayanan yang berkualitas baik setara dengan pelabuhan bertaraf internasional. Untuk diketahui saham IPCC telah masuk dalam daftar indeks saham BEI ISSI dan masuk dalam daftar saham marjin. (idj)
Be First to Comment