Menhub Dudy Purwagandhi memaparkan kesiapan angkutan Nataru 2025/2026 di Komisi V DPR RI.(Foto: Ist)
JAKARTA, NP — Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memaparkan kesiapan sarana dan prasarana transportasi nasional untuk mendukung Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026). Dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/12), Menhub menyebut sebanyak 35.497 armada berbagai moda disiapkan untuk melayani masyarakat selama periode libur akhir tahun.
“Pemerintah telah memastikan kesiapan sarana dan prasarana transportasi selama masa Nataru 2025/2026. Lebih dari 35 ribu moda darat, laut, udara, dan kereta api siap mendukung perjalanan masyarakat,” ujar Menhub Dudy dalam keterangan tertulis.
Kesiapan Armada dan Prasarana
Kemenhub merinci kesiapan masing-masing moda sebagai berikut:
- Darat: 31.433 unit bus dan 117 terminal.
- Laut: 704 kapal serta 69 kapal patroli dan navigasi.
- Kereta Api: 2.670 rangkaian kereta, termasuk jaringan jalur di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.
- Udara: 368 pesawat dan 257 bandara.
- Penyeberangan: 253 kapal, 15 lintas penyeberangan, 29 pelabuhan, serta 72 dermaga—termasuk penguatan armada di rute padat Merak–Bakauheni dan Ketapang–Gilimanuk.
Untuk memastikan kelaikan operasi, Kemenhub telah melakukan pengecekan intensif: 47.187 kendaraan angkutan darat rampcheck, 816 kapal laut laik operasi, 368 pesawat siap terbang, serta 3.333 unit sarana kereta api memenuhi standar keselamatan. “Jumlah ini masih akan terus bertambah hingga mendekati Posko Nataru,” ujar Menhub.
13 Kebijakan Operasional Nataru
Kemenhub juga menyiapkan 13 kebijakan operasional, antara lain: pembatasan angkutan barang, penerapan e-ticketing kapal penumpang, diskon kebandarudaraan, pembentukan Posko Perkeretaapian, serta SKB stimulus untuk BUMN transportasi.
Adapun skema diskon yang diberlakukan, meliputi:
- Diskon 30% Kereta Api Non-PSO dan angkutan Motis.
- Diskon 20% kapal PELNI dan tiket gratis untuk 17.239 penumpang.
- Potongan tarif jasa kepelabuhanan penyeberangan.
- Diskon tarif pesawat 13–14% dan dukungan operasional bandara 24 jam.
- Diskon tarif tol di sejumlah ruas, dengan jadwal penerapan yang masih difinalkan.
Yogyakarta Destinasi Paling Diminati
Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT), Kota Yogyakarta menjadi destinasi favorit nasional dengan proyeksi 5,15 juta perjalanan. Menyusul Kabupaten Bandung, Kabupaten Malang, Kabupaten Bogor, dan Kota Denpasar.
“Kelima daerah ini merupakan pusat wisata budaya, alam, dan rekreasi keluarga yang diprediksi menjadi magnet utama mobilitas masyarakat saat libur akhir tahun,” kata Menhub.
Survei juga menunjukkan dominasi perjalanan menuju provinsi di Pulau Jawa. Jawa Tengah diperkirakan menjadi tujuan terbesar (20,23 juta pergerakan), disusul Jawa Timur (16,83 juta) dan Jawa Barat (16,61 juta). Di luar Jawa, peningkatan minat perjalanan terjadi di Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali, NTT, dan Lampung.
Dari sisi asal perjalanan, Jakarta Timur menjadi daerah keberangkatan terbesar, disusul Kabupaten Bekasi dan Kota Makassar. Secara keseluruhan, 119,5 juta orang atau 42,01% penduduk diprediksi akan bepergian selama Nataru.
Mobil Pribadi Mendominasi
Mobil pribadi masih menjadi moda pilihan utama masyarakat, yakni 42,78% atau sekitar 51,12 juta orang, disusul sepeda motor, bus, mobil sewa/travel, moda udara, dan kereta api. Dominasi moda darat ini diperkirakan memberi tekanan pada sejumlah ruas tol, terutama Jakarta–Cikampek, Jakarta–Bogor–Ciawi, Semarang–Solo, serta Cikampek–Palimanan.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi Rabu, 24 Desember 2025 (17,18 juta perjalanan), sementara puncak arus balik diprediksi Jumat, 2 Januari 2026 (20,81 juta perjalanan).
Antisipasi Cuaca Ekstrem
Menhub menekankan pentingnya mitigasi lintas sektor menghadapi potensi cuaca ekstrem. “Koordinasi dengan BMKG dan Basarnas dilakukan secara real time, termasuk kesiapan personel dan peralatan di titik rawan bencana,” ucapnya.
Kesiapsiagaan dilakukan melalui penyiagaan kapal navigasi dan kapal patroli, optimalisasi jam operasional bandara, penguatan pengawasan kereta api melalui DAPSUS, penyediaan AMUS, serta penambahan petugas di perlintasan sebidang. Fenomena lokal seperti pasar tumpah, kawasan wisata padat, dan titik rawan juga dikelola melalui koordinasi dengan pemerintah daerah.
Turut hadir dalam rapat tersebut Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Wakil Menteri PUPR Diana Kusumastuti, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani, Kepala BNPP (Basarnas) Mohammad Syafii, serta pimpinan tinggi madya Kemenhub. (red)







Be First to Comment