Antusiasme menyambut Jakarta Film Week 2025 dengan tema REIGNITE, membawa semangat baru untuk perfilman Indonesia.
(Foto: dok. JFW)
JAKARTA, NP – Jakarta Film Week 2025 resmi menggelar konferensi pers di CGV FX Sudirman, Jakarta, menandai lima tahun perjalanan festival film internasional ini.
Festival yang konsisten menumbuhkan talenta muda dan memperkuat jaringan industri ini mengusung tema REIGNITE, dengan semangat menyalakan kembali percakapan, gairah, dan energi kolektif dalam ekosistem film Indonesia. Jakarta Film Week bertujuan menjadi ruang bersama yang mempertemukan film, penonton, dan pelaku industri, sekaligus membuka akses lahirnya karya-karya baru di dunia sinema.
Tahun ini, festival mendapat dukungan dari Kementerian Kebudayaan melalui Program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya. Sejak 2023, festival juga memperluas formatnya dengan program paralel JFWNET–Industry Program, yang membuka ruang kolaborasi lintas industri sekaligus memperkuat posisi Jakarta di kancah global.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyatakan, “Menuju Jakarta Kota Sinema pada 2027, Pemprov DKI Jakarta memperkuat instrumen pendukung dari berbagai sisi. Jakarta Film Week menghadirkan karya dan pelaku perfilman dari puluhan negara, sekaligus memperluas ragam tontonan dan ruang putar. Hal ini memperkuat posisi Jakarta sebagai Kota Global dan Kota Sinema.”
Festival menghadirkan berbagai program kompetisi, antara lain Global Feature (film panjang internasional), Global Short (film pendek internasional), Global Animation (film animasi), Direction Award (film panjang Indonesia), dan Jakarta Film Fund, kompetisi ide cerita dengan pendanaan produksi dan pendampingan.
Jakarta Film Fund merilis tiga karya sutradara muda Jakarta tahun ini: Amelia, Amelia (2025) karya Daphne dari Rekata Studio, Duka Cita (2025) film animasi karya Fritz Widjaja dari Turu Tangi Studio, dan Salon Gue Aje (2025) karya Tahlia Salima Motik dari Illusory Films & Benteng Air Production.
Selain kompetisi, festival juga menampilkan program tematik seperti Emergency Broadcast (isu global terkini), Herstory (kisah perempuan), Fantasea dan Classique (imajinasi sinema dan arsip film). Kolaborasi dengan mitra nasional dan internasional juga dihadirkan, seperti Made in Hong Kong, Postcards from Clermont Ferrand ISFF, Bioscoop Belanda, Layar Indonesiana, Refleksi 20 Tahun Reza Rahadian, Fun Cican, dan Sekolah VR.
Program prioritas nasional MTN Seni Budaya hadir melalui berbagai inisiatif seperti Producers Lab, Pitching Forum, MTN Lab, Masterclass, Producers Network, Industry Talks, dan Festival Meeting. Tahun ini, program baru Talents Hub juga diperkenalkan untuk mempertemukan emerging filmmakers Indonesia dan mancanegara, membuka ruang bertukar pengetahuan, memperluas jaringan, serta membangun peluang kerja sama global.
Jakarta Film Week 2025 akan berlangsung pada 22–26 Oktober 2025, menghadirkan ragam film internasional, diskusi industri, dan ruang apresiasi bagi sineas muda, sekaligus menegaskan posisi Jakarta sebagai pusat perayaan sinema dunia.(wahyu wepe)
Be First to Comment