Press "Enter" to skip to content

Mentan Paparkan Lonjakan Produksi Beras dan Program Besar Peternakan Rakyat kepada Presiden

Social Media Share

Mentan Andi Amran Sulaiman. (Foto: Ist)

JAKARTA, NP — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memaparkan serangkaian capaian strategis sektor pertanian kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Istana Negara, Kamis (20/11/2025). Laporan tersebut mencakup akselerasi menuju swasembada beras, penguatan peternakan rakyat, serta pembangunan infrastruktur pangan nasional.

Swasembada Beras Hampir Tercapai

Amran melaporkan bahwa Indonesia kini berada pada jalur cepat menuju swasembada beras, jauh lebih dini dari target empat tahun yang pernah dicanangkan.

“Insyaallah 31 Desember, kalau tidak ada aral melintang, Indonesia swasembada beras. Target empat tahun bisa kita capai dalam satu tahun. Ini gagasan besar Bapak Presiden,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (21/11/2025).

Menurut Mentan, percepatan ini tercapai berkat penyederhanaan regulasi, pendanaan yang dipercepat, dan sinergi lintas kementerian dalam memperkuat produksi.

Program Rp20 Triliun untuk Peternakan Rakyat

Di hadapan Presiden, Amran juga menyampaikan rencana pembangunan industri pakan dan produksi DOC skala nasional. Tahap pertama mencakup 12 lokasi, disusul 18 lokasi tambahan pada tahap kedua, dengan total nilai program mencapai Rp20 triliun.

“Kami ingin membangun pabrik pakan dan memproduksi DOC untuk rakyat, agar harga pakan, vaksin, dan obat-obatan stabil. Ini untuk melindungi 3,7 juta peternak kecil di seluruh Indonesia,” katanya.

Pemerintah juga tengah menyiapkan regulasi baru menyangkut harga jagung untuk pakan, HPP ternak, hingga HET pakan guna menekan fluktuasi harga.

Stok Beras Tertinggi Sepanjang Sejarah

Amran menuturkan stok akhir tahun diperkirakan mencapai sekitar 3 juta ton—yang disebutnya sebagai angka tertinggi sepanjang sejarah. Untuk memaksimalkan panen raya Februari 2026, pemerintah menyiapkan pembangunan Rice Milling Unit (RMU) serta penambahan gudang nasional senilai Rp5 triliun.

“Bapak Presiden sudah memerintahkan persiapan penyerapan gabah Februari mendatang. Gudang penuh; kita sudah sewa kapasitas 1,2 juta ton di seluruh Indonesia, sehingga perlu penambahan,” ujarnya.

Impor Beras Dihentikan, Jagung Menyusul

Mentan memastikan impor beras telah dihentikan, sementara kebutuhan impor jagung diproyeksikan terus menurun.

“Produksi jagung dan beras baik. Kita stop impor beras. Jagung kita kurangi, dan mudah-mudahan tahun depan tidak impor lagi. Bila perlu ke depan, produksi beras kita tingkatkan hingga bisa ekspor,” pungkasnya.(red)

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *