Press "Enter" to skip to content

Menikmati Keindahan Bukit Sibeabea, Surga Baru di Samosir

Social Media Share

Jalan berkelok-kelok menuju Bukit Sibeabea.(dok. PU).

SAMOSIR  – Jalan menuju Bukit Sibeabea berliku-liku, menanjak dan cukup curam. Di sisi jalan, hamparan Danau Toba tampak membentang luas, dikelilingi pegunungan yang menjulang. Pemandangan ini membuat perjalanan terasa menakjubkan sekaligus menegangkan, terutama bagi para pengemudi yang harus ekstra hati-hati menaklukkan kelokan-kelokan tajam.

“Kelokan jalan itu memang dibuat untuk memenuhi kriteria geometrik jalan di daerah perbukitan agar tetap aman,” kata Tambos M Nainggolan, seperti dikutip dari PropertiTerkini.com.

Bukit Sibeabea kini menjadi salah satu primadona wisata baru di Sumatera Utara. Terletak di Kecamatan Harian Boho, Kabupaten Samosir, bukit ini semakin dikenal luas karena keberadaan Patung Yesus yang disebut-sebut sebagai salah satu yang tertinggi di dunia.

Patung setinggi 61 meter itu berdiri megah di ketinggian 1.021 meter di atas permukaan laut, mengalahkan ketinggian Patung Kristus Penebus (Christ the Redeemer) di Rio de Janeiro, Brasil, yang hanya 38 meter. Tak heran jika destinasi ini tak pernah sepi pengunjung.

Patung Yesus di Bukit Sibeabea.(bas)

Dulu Terpencil, Kini Akses Mudah

Sebelumnya, kawasan Bukit Sibeabea nyaris tak tersentuh pembangunan. Tak ada jalan layak untuk kendaraan roda empat, dan kondisi geografisnya yang terjal membuat kawasan ini seolah tersembunyi.

Namun kini, akses jalan menuju bukit sepanjang 2,5 kilometer telah dibangun dengan menggali bukit bebatuan. Jalan tersebut kini mulus dan bisa dilalui kendaraan dengan mudah. Proyek pembangunan ini dilaksanakan oleh PT Matio Jaya Cemerlang dengan anggaran APBN sebesar Rp23,3 miliar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, pernah menegaskan pentingnya infrastruktur dalam pengembangan pariwisata. “Untuk pariwisata, yang pertama dibangun adalah infrastruktur, lalu amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau tidak, wisatawan datang sekali dan tidak kembali lagi,” ujarnya.

Dua Jalur Menuju Bukit Sibeabea

Untuk menuju lokasi, pengunjung dapat memilih dua jalur utama. Pertama, melalui jalur darat selama dua jam dari Bandara Silangit melewati ruas jalan Tele–Pangururan. Kedua, dari Parapat, menyebrang ke Tomok, lalu melanjutkan perjalanan darat ke Pangururan melewati jembatan Tano Ponggol.

Sepanjang perjalanan, mata dimanjakan oleh panorama Danau Toba yang menakjubkan, rumah-rumah penduduk yang tertata rapi, serta pepohonan rindang di pinggir jalan.

Pengunjung berfoto di Bukit Sibeabea.(bas)

Puncak Sibeabea: Surga di Atas Awan

Sesampainya di puncak, panorama yang disajikan sungguh luar biasa. Danau Toba tampak begitu luas dan tenang, dikelilingi barisan pegunungan yang hijau. Pulau Samosir tampak mengambang di tengah danau, menghadirkan pemandangan yang membuat pengunjung betah berlama-lama.

Fasilitas yang tersedia pun sudah mulai dibenahi. Dua toilet umum disediakan — satu di bawah, satu lagi di area atas. Keduanya bersih dan terawat (Baharudin Silaen)

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *