Press "Enter" to skip to content

Indonesia-Denmark Fokus Kembangkan Susu Organik Nasional

Social Media Share

JAKARTA, NP – Indonesia bersama Denmark akan fokus mengembangkan susu organik nasional. Hal ini sebagai hasil kesepakatan kerja sama The 4th Joint Agriculture Working Group Indonesia-Denmark pada Strategic Sector Cooperation (SSC).

“Program ini bentuk kolaborasi Kementerian Pertanian Indonesia dan Pemerintah Denmark dalam mendorong penerapan sistem pertanian organik subsektor peternakan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, Makmun yang mewakili Dirjen PKH pada Webinar Creating Awareness of The Benefits of Organic Products For Healthier Tomorrow, Kamis (27/1).

Makmun menjelaskan, proyek SSC yang telah berlangsung selama 1 tahun ini merupakan kemitraan setara antara Indonesia dan Denmark, khususnya dalam pengembangan susu organik. Seluruh pembahasan dan kesepakatan dilakukan bersama dengan melibatkan peternak sapi perah di sentra produksi serta pihak swasta untuk pengolahannya.

Salah satu peternak sapi yang dilibatkan adalah Koperasi Peternak Sapi Perah Setia Kawan yang merupakan koperasi peternak sapi perah di Pasuruan Jawa Timur. Koperasi ini telah menyatakan kesiapannya menjadi pilot project dalam memproduksi susu organik.

“Kegiatan pilot project ini dimaksudkan untuk membangkitkan kelembagaan kelompok peternak agar mampu mengelola usaha peternakan khususnya meningkatkan kualitas dalam menghasilkan produk organik,” papar Makmun.

Selain itu, pembangunan pertanian organik juga diperlukan di era globalisasi. Sebab, bisa mendukung tumbuhnya dunia usaha yang mampu menghasilkan produk organik dan memiliki jaminan atas integritas, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Karena, prinsip pertanian organik adalah bebas penggunaan bahan kimia dan tidak membahayakan bagi lingkungan serta bebas residu antibiotik.

“Dengan mengkonsumsi produk organik, kita juga berperan kepada kelestarian lingkungan dan pertanian berkelanjutan,” jelasnya.

Ia berharap seluruh sektor juga akan terintegrasi hulu hingga hilir, sehingga peternakan organik di Indonesia berkembang dengan baik. Selain, produk organik yang dihasilkan juga berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia serta menembus pasar ekspor.

“Melalui webinar ini kita belajar pengalaman Denmark tentang bagaimana membentuk pangsa pasar organik melalui strategi peningkatan kesadaran konsumen dan bagaimana membuat organik action plan serta kampanye organik,” tandas Makmun.

Sementara itu, Deputy Director General of Danish Veterinary and Food Administration (DVFA), Per Krogsgaard Preisler Christiansen menyampaikan, akan mendukung dan fokus membangun susu organik nasional. Harapannya, kerja sama ini juga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat mengkonsumsi produk organik.

“Terutama produk organik yang lebih sehat dan berkualitas sehingga menjadi peluang besar bagi pengembangan produk susu organik di Indonesia,” tutur Christiansen.

Terpisah, Direktur Jenderal PKH, Nasrullah mengingatkan agar ada sinergi antara pemerintah dengan Denmark serta mitra kerja lainnya. Agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penerapan sistem pertanian yang organik.

“Diperlukan kolaborasi yang baik untuk memastikan kegiatan yang ada saling konstruktif sehingga tujuan bersama dapat tercapai,” tutup Nasrullah.(rls)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *