Press "Enter" to skip to content

AISMOLI: Mobilitas Listrik di TMII Bisa Jadi Model Wisata Ramah Lingkungan

Social Media Share

Chairman AISMOLI, Budi Setiyadi, saat memaparkan materi pada The 5th OCTF Jakarta 2025 di Mangkuluhur Artotel. (Foto: Liu)

JAKARTA, NP – Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) Budi Setiyadi menilai penerapan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dalam pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dapat menjadi rujukan bagi destinasi wisata lain yang ingin mengadopsi konsep ramah lingkungan.

(kiri–kanan): Chairman AISMOLI Budi Setiyadi; chairwoman GPHRI Vera Umbara; dan Chairman ALI Mahendra Rianto pada The 5th OCTF Jakarta 2025 di Mangkuluhur Artotel.(Foto: Liu)

“TMII sudah sukses. Pura Agung Besakih, Nusa Penida, dan beberapa lokasi wisata di Bali juga telah menggunakan EV untuk mobilitas di kawasan. Secara keseluruhan, masyarakat dan turis di Bali kini semakin banyak dan masif menggunakan EV,” ujar Budi kepada Redaksi, Jumat (28/11/2025).

Budi menjelaskan, keberhasilan TMII dan Pura Besakih dalam menerapkan kendaraan listrik saling terkait dengan sektor hospitality dalam kerangka transformasi hijau. Penggunaan EV roda dua, tiga, dan empat untuk mobilitas pengunjung menjadi bagian dari upaya dekarbonisasi sektor transportasi—strategi kunci mitigasi perubahan iklim.

Chairman AISMOLI, Budi Setiyadi (kiri), saat berbincang dengan Ketua Asosiasi Logistik Indonesia, Mahendra Rianto.(Foto: Liu)

Secara global, sektor pariwisata menyumbang sekitar 8% emisi gas rumah kaca, dengan 40% berasal dari transportasi dan 19% dari listrik yang dibeli. “Berbagai program internasional mendukung low-carbon tourism. Dengan mengadopsi EV, sektor hospitality bisa menekan biaya operasional sekaligus membuka peluang baru seperti carbon credits, green branding premium, dan memberikan pengalaman tamu yang lebih bersih,” tutur mantan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub (2017–2022) itu.

Budi Setiyadi (ke-3 dari kiri), Chairman AISMOLI, berpose bersama chairwoman GPHRI, Vera Umbara (tengah), dan para pelaku usaha hospitality.(Foto: Liu)

Di tingkat regional, negara-negara ASEAN telah menunjukkan dominasi EV roda dua dan tiga untuk kebutuhan harian, wisata, maupun logistik. Sejumlah studi, termasuk dari ITDP Indonesia, menekankan peran penting motor listrik bagi transportasi inklusif serta low-carbon, terutama untuk perjalanan jarak pendek dan last-mile.

Destinasi wisata Nusa Penida bahkan menerapkan mobilitas listrik dan memodifikasi Jeep Wrangler menjadi armada EV yang tampil elegan dan stylish.

Pertemuan Chairman AISMOLI, Budi Setiyadi (tengah), bersama chairwoman Gabungan Penyuplai Hotel dan Restoran Indonesia (GPHRI), Vera Umbara (tengah), dan para pengusaha hospitality di sela The 5th OCTF Jakarta 2025 di Mangkuluhur Artotel.(Foto: Liu)

“Kami gencar menawarkan penggunaan transportasi berbasis listrik ke sektor perhotelan, kawasan industri, hingga restoran. Penjemputan dari bandara ke destinasi wisata juga mulai memakai EV. Di Taman Mini, bukan hanya infrastrukturnya yang dibenahi, tapi juga mobilitasnya. Komunitas karyawan di kawasan industri pun kini mulai beralih ke EV, terutama roda dua,” kata Budi di sela acara The 5th OCTF Jakarta 2025. (Liu)

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *