Press "Enter" to skip to content

Michael Julius Cezar Sumbang Medali Perak eFootball di Asian Youth Games

Social Media Share

Potensi muda, prestasi nyata! Michael Julius Cezar bukti bahwa atlet esports Indonesia siap bersinar di level global. (NOC Indonesia)

BAHRAIN, NP – Penampilan debut atlet eSport muda Indonesia, Michael Julius Cezar, langsung mencuri perhatian di Asian Youth Games 2025. Michael berhasil meraih medali perak di nomor eFootball setelah dikalahkan wakil Thailand, Sirawut Rungratkasikul, di partai final.

“Perasaan saya tentu sangat senang bisa memberikan medali untuk Indonesia, apalagi ini pengalaman pertama saya di ajang sebesar ini,” ujar Michael usai pertandingan.

Atlet berusia muda ini pun mengakui bahwa lawannya bermain lebih baik di final. “Thailand memang bermain lebih baik hari ini. Ke depan, saya ingin menambah jam terbang dan terus memperbaiki permainan saya,” tambahnya.

Perjalanan Michael menuju final tidak mudah. Ia tampil dominan di babak penyisihan, menyapu bersih kemenangan atas empat lawan, yakni Xin Zhan Deng (Hong Kong), Nathithong Phiaxay (Kamboja), Hamdan Almarzooqi (UEA), dan Farrukh Mirkhamitov (Uzbekistan).

Kemenangan gemilang berlanjut di babak perempat final ketika Michael menyingkirkan wakil tuan rumah, Yousif Ghaleb (Bahrain), lewat kemenangan dua set langsung.

Babak semifinal menghadirkan laga sengit melawan Amirmohammad Farahani (Iran). Setelah saling jual beli serangan, Michael memastikan tiket ke final lewat kemenangan dramatis di set ketiga.

“Selagi permainan belum selesai, saya selalu mencari cara untuk mencetak gol,” kenang Michael tentang comeback heroiknya melawan Iran.

Di partai puncak yang menggunakan format best of five, Michael sempat mengimbangi permainan Sirawut pada awal laga. Namun wakil Thailand berhasil membaca pola permainan dan menutup pertandingan dengan kemenangan tiga set langsung.

Meski harus puas dengan medali perak, penampilan Michael mendapat apresiasi tinggi dari pelatih Adyatma, yang baru sebulan menangani tim eFootball Indonesia.

“Michael sudah menunjukkan potensi besar. Dia masih muda dan punya semangat luar biasa. Kekalahan ini jadi pelajaran berharga untuk memperkuat mental dan strategi ke depan,” ujar Adyatma.

Pelatih menambahkan, peningkatan kualitas pemain Indonesia bisa dilakukan dengan memperbanyak pengalaman internasional. “Untuk ke depan, pemain Indonesia perlu sering ikut training camp ke luar negeri seperti Jepang atau Korea, terutama untuk memperkuat mental dan kemampuan di match 1v1,” tegasnya.

Capaian Michael menandai medali pertama Indonesia di cabang eSport pada Asian Youth Games, sekaligus menjadi bukti bahwa potensi atlet muda Indonesia di dunia digital sport terus berkembang menuju level global.

Di setiap penampilan Tim Indonesia di Asian Youth Games 2025, dukungan diberikan oleh Mills, BAIC Indonesia, Aice, Kings Travel, TikTok, Perumnas, dan SVRG. (Wahyu Wepe )

 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *