JAKARTA, NP – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mendorong peningkatan produksi daging, susu, dan telur dengan melibatkan para pakar dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia untuk mendukung Program Presiden terpilih.
Mentan Amran menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pengusaha, dan semua pihak terlibat adalah kunci utama dalam meningkatkan produksi daging, susu, dan telur.
“Kekuatan terbesar adalah kolaborasi. Tidak ada yang mampu berdiri sendiri dan mewujudkan gagasan besar. Gagasan tanpa aksi adalah nol. Kita mampu, pasti mampu,” tegas Mentan Amran saat memimpin rapat di kantor Kementan Jakarta (21/6).
Indonesia saat ini telah mencapai surplus produksi telur ayam ras dan daging ayam ras. Fokus utama saat ini adalah memenuhi kebutuhan susu dan daging dalam negeri.
“Dua komoditas utama ini harus kita siapkan dengan matang untuk mendukung program makan bergizi Presiden terpilih,” tambahnya.
Terkait produksi susu, langkah-langkah konkret untuk mencapai swasembada susu pada tahun 2028 dibahas dalam rapat ini, termasuk pengembangan model peternakan sapi perah dalam skala kecil, menengah, hingga besar.
Para pengusaha di sektor persusuan telah menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung program pemerintah. Untuk itu, menurut Mentan Amran, pemerintah akan memberikan “karpet merah” dalam bentuk dukungan perolehan penyediaan lahan, akses modal, dan legalitas bagi pelaku usaha.
“Kita ingin memenuhi kebutuhan susu dalam negeri, termasuk Gerakan Minum Susu. Makanya kita perlu tingkatkan produksi susu dalam negeri. Sudah ada komitmen 45 perusahaan dan koperasi yang akan mengimpor 1,01 juta ekor sapi perah ” ungkap Mentan Amran.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nasrullah, menjelaskan bahwa berbagai stakeholder, termasuk perguruan tinggi, dilibatkan untuk mendongkrak produksi sekaligus meningkatkan tingkat konsumsi susu nasional.
“Ini momentum strategis bagaimana melangkah bersama memajukan pembangunan peternakan nasional. Maka kita melibatkan berbagai stakeholder, termasuk di dalamnya perguruan tinggi,” ujarnya.
Epi Taufik, salah satu pakar dari IPB yang turut hadir, menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan apresiasinya terhadap upaya peningkatan produksi daging, susu, dan telur yang dilakukan pemerintah.
“Program ini merupakan sebuah inisiasi yang sangat baik, karena keterlibatan dari semua unsur yakni akademisi, birokrat, dan para perusahaan swasta harus bahu-membahu untuk menciptakan dampak yang positif terhadap kualitas SDM bangsa Indonesia,” pungkasnya.
Ia berharap agar Tim Percepatan Penyediaan Daging, Susu, dan Telur yang telah dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 266 Tahun 2024 dapat berjalan secara solid dan efektif untuk memberikan solusi dalam menciptakan generasi emas penerus bangsa.(hms/red)
Be First to Comment