JAKARTA, NP – Rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun ke-78 Tentara Nasional Indonesia dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit yang digelar serentak di 78 lokasi se-Indonesia dan di luar negeri yang digelar dari Jumat malam, (6/10) hingga Sabtu dini hari, (7/10). Secara terpusat pagelaran wayang kulit dilaksanakan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur yang dihadiri oleh Panglima TNI, Kapolri, Kepala Staf Angkatan 3 matra TNI dan sejumlah pejabat tinggi TNI-Polri. Tampak hadir pula Panglima Kolinlamil Laksda TNI Edwin, S.H, M.Han. M.H. didampingi Ketua Gabungan Jalasenastri Kolinlamil Ny. Wenny Edwin.
Pagelaran wayang kulit dengan Lakon Bimo Krido ini digelar sebagai bentuk upaya melestarikan budaya tanah air yang di dalamnya kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dan mitologi Indonesia serta sarat dengan pesan moral dan ajaran kehidupan. Dalam lakon Bimo Krido dikisahkan bahwa kata krido artinya perbuatan atau tindakan, mengandung makna berbuat atau bertindak kebaikan yang bermanfaat untuk nusa dan bangsa. Dalam kisah perang Baratayudha, Bima berhasil mengalahkan Duryudana. Di sinilah puncak Bimo Krido dalam memberantas kebatilan dan keangkaramurkaan. Nilai moral yang terkandung dalam kisah ini adalah keteguhan untuk menegakan hak, dalam hal ini merebut kembali negara Astinapura secara sempurna.
Pejabat Kolinlamil yaitu Kepala Staf dan Inspektur Kolinlamil serta Pejabat Utama Kolinlamil mengikuti kegiatan pagelaran wayang kulit di gedung Balai Samudera, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara bersama sejumlah pejabat TNI Angkatan Laut lainnya yang berasal Kotama TNI AL di wilayah Jakarta. 78 lokasi pagelaran wayang kulit dengan lakon Bimo Krido dilaksanakan serentak di 75 titik wilayah Indonesia, 3 titik di luar negeri yaitu Amerika, Malaysia dan Suriname. Kegiatan ini masuk dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Pagelaran wayang kulit dalam rangka peringatan HUT TNI ke-78 ini menjadi momentum untuk memperkuat hubungan, kerja sama, dan toleransi antara TNI-Polri, Pemerintah dan masyarakat melalui keberagaman budaya dan tradisi guna membangun bangsa Indonesia yang lebih maju dan harmonis. Dengan pagelaran wayang kulit ini diharapkan mampu menginspirasi semua orang untuk terus berjuang, berinovasi, dan mengutamakan budi pekerti yang luhur kehidupan berbangsa dan bernegara. (Dispen Kolinlamil)
Be First to Comment