Press "Enter" to skip to content

Menteri Agama Ingatkan Bahaya Politik Identitas

Social Media Share

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Foto:Ist)

JAKARTA, NP – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan jajarannya untuk mengantisipasi kondisi sosial keagamaan di tengah tahun politik 2023. Hal itu disampaikan Menag  pada Rakernas Bimas Islam 2023, yang digelar di Ancol, Selasa (14/2/2023).

Dikatakan Menag, kontestasi pemilu di Indonesia berpotensi memunculkan kampanye politik identitas yang menjadikan agama sebagai modal sosial. Ia menyambung, konsolidasi politik akan banyak dilakukan di tempat-tempat ibadah. “Kita menghadapi tahun-tahun politik, di mana rumah ibadah sangat rawan dijadikan tempat politisasi agama,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Gusmen itu mengatakan, Indonesia sebagai negara demokrasi tidak dapat menghindari dan menghilangkan politik identitas. Namun, ia mengingatkan, hal itu dapat diantisipasi, misalnya, dengan menyusun program moderasi beragama berbasis rumah ibadah.

“Di negara demokrasi, politik identitas tidak mungkin dihindari dan dihilangkan, yang paling mungkin adalah melakukan minimalisasi, misalnya melalui program MPMB atau Masjid Pelopor Moderasi Beragama. Itu menjadi sangat signifikan,” ungkap Menag dalam keterangan tertulis.

Di tahun politik 2023, Gusmen berharap Ditjen Bimas Islam menjadi garda terdepan dalam menjaga suasana sosial dari polarisasi agama. “Kita harus sama-sama membaca situasi dan menetapkan langkah awal yg paling tepat untuk menghadapi hal-hal yang mungkin terjadi di tahun politik,” ajaknya.

Terakhir, Gusmen mendorong jajaran pegawai Ditjen Bimas Islam untuk terus berkomitmen memberi pelayanan kepada umat. Hal itu, katanya, akan terus dikawal demi tujuan bersama. “Kita akan bersama-sama mengawal program di Bimas Islam hingga berhasil mencapai tujuan,” pungkasnya.(red)

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *